BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu dan kiat-kiat keperawatan berbentuk bio, psiko, sosio dan
spiritual yang komperhensif ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan yang paling ideal
adalah asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan. Asuhan
keperawatan adalah suatu pemecahan masalah dinamis dalam usaha memperbaiki atau
memelihara pasien sampai pada taraf optimum melalui pendekatan yang sistematis
untuk mengenal dan membantu memenuhi kebutuhan khusus pasien. Termasuk dalam
memenuhi kebutuhan, khususnya pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler
infark miokard akut.Infark miokard akut adalah kematian jaringan otot miokard,
merupakan sumbatan total pada arteri koronaria.
B.
Rumusan Masalah
Melihat
banyakanya penduduk di Indonesia yang menderita penyakit infark miokard akut,
banyak angka kematian di Indonesia akibat infark miokard akut maka penulis
tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan dengan judul Asuhan Keperawatan Infark
Miokard Akut.
C.
Tujuan
1 Untuk
mendapatkan gambaran secara umum tantang asuhan keperawatan Infark Miokard
Akut.
2 Melakukan
pengkajian yang tepat pada pasien dengan infark miokard akut.
3 Melakukan analisa data pada pasien infark miokard akut
4 Merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
infark miokard akut.
5 Penyusunan intervensi keperawatan pada pasien dengan infark miokard
akut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP DASAR MEDIK
1
PENGERTIAN
Infark Miokardium Akut (IMA) adalah
nekrosis miokard akibat aliran darah keotot jantung terganggu. Umumnya IMA
didasari oleh adanya arterosklerosis pembuluh darah kororner. Nekrosis miokard
ini hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri korornaria oleh
trombus yang terbentuk pada plaque arterosklerosis yang tidak stabil; juga
seringkali mengikuti ruptur plague pada arteri koroner dengan stenosis ringan.
Kerusakan miokard ini terjadi dari endokardium ke epikardium, menjadi komplit
dan irreversibel dalam 3-4 jam dan akan terus mengalami proses injury selama
beberapa minggu atau bulan.
Secara morfologis IMA dibedakan atas
dua jenis yaitu IMA transmural, yang mengenai seluruh dinding miokard dan
terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner; dan IMA sub-endokardial
dimana nekrosis hanya terjadi pada bagian dalam dinding ventrikel dan umumnya
berupa bercak-bercak dan tidak konfluens. IMA sub-endokardial dapat regional
(terjadi pada distribusi satu arteri koroner) atau difus (terjadi pada
distribusi lebih dari satu arteri koroner).
2
ETIOLOGI
Penyebab penurunan suplay darah
mungkin disebabkan karena penyempitan kritis arteri koroner karena
arterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli ataupun trombus.
Penurunan aliran koroner juga dapat diakibatkan oleh adanya shock atau
perdarahan. Pada setiap kasus ini selalu terjadi ketidakseimbangan antara
suplay dan kebutuhan oksigen dijantung.
3
PATHOFISIOLOGI
Infark
Miokard merupakan blok total yang mendadak dari arteri koroner. Lamanya
kerusakan miokardial bervariasi dan tergantung pada besarnya daerah yang
diperfusi oleh arteri yang tersumbat. Gambaran dari infark miokard ini juga
tergantung pada lokasi dan luasnya daerah sumbatan pada arteri koroner.
Dua
jenis komplikasi penyakit IMA terpenting adalah komplikasi haemodinamik dan
aritmia. Segera setelah terjadi IMA, daerah miokard setempat akan
memperlihatkan penonjolan sistolik (diskinesia) dengan akibat penurunan
ejection fraction, stroke volume dan peningkatan volume akhir sistolik dan
akhir diastolik ventrikel kiri. Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri naik
akan diikuti oleh kenaikan tekanan akhir atrium, dan pada peningkatan tekanan
atrium kiri diatas 25 mmHg yang lama kan menyebabkan transudasi cairan
kejaringan interstisium paru (gagal jantung). Perburukan haemodinamik ini bukan
saja disebabkan karena daerah yang mengalami infark, tetapi juga daerah yang mengalami
iskhemik disekitarnya.
Miokard
yang masih relatif baik akan mengadakan kompensasi, khususnya dengan bantuan
rangsangan adrenergik, untuk mempertahankan curah jantung tetapi dengan akibat
terjadi peningkatan kebutuhan oksigen miokard. Kompensasi ini jelas tidak
memadai bila daerah yang bersangkutan juga mengalami iskhemia atau bahkan sudah
terjadi fibrotik. Bila infark kecil dan miokard yang harus berkompensasi masih
normal, maka perburukan haemodinamika akan minimal, sebaliknya bila infark yang
terjadi luas dan miokard yang berkompensasi sudah buruk akibat iskhemia atau
infark lama maka akan terjadi peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel
kiri dan menyebabkan terjadinya gagal jantung. Sebagai akibat IMA sering
terjadi perubahan bentuk serta ukuraan ventrikel kiri dan ketebalan ventrikel
baik yang terkena infark maupun yang tidak. Perubahan tersebut menyebakan
remodelliong ventrikel yang nantinya akan mempengaruhi fungsi ventrikel yaitu
timbulnya aritmia.
Perubahan-perubahan
hemodinamik IMA ini tidak statis. Bila IMA makin membaik, maka fungsi jantung
akan membaik walaupun tidak diobati. Hal ini disebabkan karena daerah-daerah
yang sebelumnya terjadi iskhemia mengalami perbaikan. Daerah-daerah tersebut
akan mengalami akinetik, karena terbentuk jaringan parut yang kaku. Sebaliknya
perburukan hemodinamik akan terjadi bila iskhemia berkepanjangan atau infark
meluas, karena akan timbul penyulit mekanis seperti ruptur septum ventrikel,
regurgitasi mitral akut dan anurisma ventrikel akan memperburuk faal
hemodinamik jantung. Aritmia merupakan penyulit IMA yang terjadi terutama pada
saat-saat pertama setelah serangan. Hal ini disebabkan oleh adanya
perubahan-perubahan masa refrakter, daya hantar rangsang dan kepekaan terhadap
rangsangan. Sisten syaraf otonom juga berperan besar terhadap terjadinya
aritmia karena pasien IMA umumnya mengalami peningkatan tonus parasimpatis
dengan kecenderungan bradiaritmia meningkat, sedangkan peningkatan tonus
simpatis pada IMA inferior akan mempertinggi kecenderungan terjadinya fibrilasi
ventrikel dan perluasan infark.
4
MANIFESTASI KLINIS
Banyak penelitian yang menunjukan
pasien dengan infark miokard biasanya pria, diatas 40 tahun dan meengalami
arterosklerosis pada pembuluh koronernya, sering disertai hipertensi arterial.
Serangan juga terjadi pada wanita dan priaa muda diawal 30-an atau bahkan
20-an. Wanita yang memakai kontrasepsi pil dan kebiasaan merokok memepunyai
resiko tinggi.
Keluhan yang khas adalah nyeri dada
retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih
barang berat. Nyeri dapat menjalar kelengan (umumnya kiri), bahu, leher, rahang
bahkan kepunggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung lebih lama dari angina
pektoris biasa dan tak responsif terhadap nitrogliserin. Kadang-kadang,
terutama pada pasien dengan diabetes dan orang tua tidak ditemukan nyeri sama
sekali. Nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah, sesak, pusing, keringat
dingin, berdebar-debar, atau sinkope dan pasien sering tampak ketakutan.
Walau IMA dapat merupakan
manifestasi pertama penyakit jantung koroner, namun bila anamnese dilakukan
dengan teliti hal ini sering sebenarnya sudah didahului dengan keluhan-keluhan
angina, perasaan tidak enak didada, atau epigastrium. Kelainan pada pemeriksaan
jasmani tidak ada yang karakteristik dan dapat normal. Dapat ditemukan BJ 2
yang pecah paradoksal, irama gallop. Adanya krepitasi basal merupakan tanda
bendungan pada paru-paru. Tachicardia, kulit yang pucat, dingin, dan hipotensi
ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang-kadang ditemukan pulsasi
diskinetik yang nampak atau teraba didinding dada pada IMA interior.
5
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Riwayat
pasien; pengambilan riwayat pasien dilakukan dengan dua tahap :
1)
Riwayat penyakit sekarang.
2) Riwayat penyakit dahulu, serta
riwayat kesehatan keluarga, khususnya yang berhubungan dengan insiden penyakit
jantung dalam keluarga. Elektrokardiogram (EKG), memberi informasi tentang
elktrofisiologi jantung.q Ekokardiogram, digunakan untuk
evaluasi lebih jauh mengenai fungsi jantung, khususnya ventrikel.q Enzim dan Isoenzim serum.
Pemeriksaan rangkaian enzim meliputi kreatininkinase dan laktat dehidrogenase.
6 VI.PENATALAKSANAAN
Tujuannya adalah memperkecil
kerusakan jantung sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
Kerusakan jantung diperkecil dengan cara segera mengembalikan keseimbangan
antara kebutuhan dan suplay oksigen jantung. Therapi obat-obatan, pemberian oksigen
dan tirah baring dilakukan secara bersamaan untuk tetap mempertahankan fungsi
jantung. Ada tiga kelas obat-obatan yang biasa digunakan untuk meningkatkan
supaly oksigen yaitu :
(1) Vasodilatorq
Vasodilator
pilihan yang digunakan untuk mengurangi nyeri jantung adalah Nitrogliserin
(NTG) intravena. NTG menyebabkan dilatasi arteri dan vena yang mengakibatkan
pengumpulan darah diperifer, sehingga menurunkan jumlah darah yang kembali
kejantung (pre load) dan mengurangi beban kerja (work load) jantung.
(2) Antikoagulanq
Heparin adalah antikoagulan pilihan untuk membantu mempertahankan integritas jantung. Heparin memperpanjang waktu pembekuan darah sehingga dapat menurun kan kemungkinan pembentukan trombus dan selanjutnya menurunkan aliran darah.
Heparin adalah antikoagulan pilihan untuk membantu mempertahankan integritas jantung. Heparin memperpanjang waktu pembekuan darah sehingga dapat menurun kan kemungkinan pembentukan trombus dan selanjutnya menurunkan aliran darah.
(3) Tranbolitikq
Tujuan pemberian obat ini adalah untuk melarutkan setiap trombus yang telah terbentuk diarteri koroner, memperkecil penyumbatan, dan juga luasnya infark.
Tujuan pemberian obat ini adalah untuk melarutkan setiap trombus yang telah terbentuk diarteri koroner, memperkecil penyumbatan, dan juga luasnya infark.
B.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
a. Sirkulasi
Ø Tekanan darah: dapat normal,
naik-turun, perubahan postular dicatat dari tempat tidur/berdiri.
Ø Nadi: dapat normal penuh/tak kuat,
lemah/kuat kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratur (disritmia)
mungkin terjadi.
Ø Bunyi jantung: Bunyi jantung ekstra
S3/S4 mungkin menunjukan gagal jantung, penurunan kontraktilitas atau komplain
ventrikel.
Ø Murmur: Bila ada menunjukan gagal
katup atau disfungsi otot kapiler.
Ø Irama jantung : Dapat teratur/tidak
Ø Edema: Distensi vena jugular, edema
dependen/perifer, krekels mungkin ada dengan gagal jantung/ventrikel.
Ø Warna: Pucat
b. Aktivitas
Ø Kelemahan: gelisah
Ø Tachikardia: dispose pada saat
aktivitas/istirahat
c. Pernapasan
Ø Dispnea pada saat/tanpa kerja
Ø Riwayat merokok
Ø Peningkatan frekuensi pernapasan
Ø Pucat
Ø Bunyi napas: bersih atau
krekel/mengi
Ø Sputum: bersih
d. Ketidaknyamanan
Ø Nyeri dada yang timbul mendadak
(dapat/tidak berhubungan dengan aktivitas) tidak hilang dengan istirahat
Ø Lokasi: tipikal pada dada anterior,
sub strenal prekorda dapat menyebar ketangan, leher, rahang. Tidak tentu
lokasinya seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen dan punggung.
Ø Kualitas: menyempit berat, menetap,
tertakan.
Ø Intensitas biasanya 10 pada skala
1:10 mungkin pengalaman nyeri yang paling buruk yang pernah dialami.
Ø Wajah meringis, perubahan postur
tubuh.
Ø -Menangis, merintih.
Ø Menarik diri
Ø Respon otomatik: perubahan
frekuensi/irama jantung, tekanan darah, pernapasan dan warna kulit.
e. Makanan/Cairan
Ø Mual/kehilangan napsu makan.
Ø Kulit kering dan berkeringat.
Ø Muntah.
Ø Penurunan berat badan.
f. Eliminasi
Ø Produksi urine berkurang
Ø Bunyi usus menurun
g. Neurosensori
Ø Pusing, berdenyut selama tidur atau
pada saat bangun.
Ø Perubahan mental-Kelemahan
Diagnosa Keperawatan
(1)Nyeri dada berhubungan dengan
Iskhemia jaringan jantung
(2)Gangguan intoleransi aktivitas
berhubungan dengan ketidakseimbangan suplay oksigen.
(3)Kecemasan berhubungan dengan rasa
takut akibat perubahan status kesehatan.
(4)Resiko tinggi menurunnya curah
jantung berhubungan dengan kerusakan jaringan mikard.
Analisa
Data dan Intervensi
(1)Nyeri
dada berhubungan dengan Iskhemia jaringan jantung, ditandai dengan:
DS
: Keluhan nyeri pada dada.
DO
: Wajah meringis
Gelisah
Perubahan
nadi
Perubahan
tekanan darah
Perubahan
postur tubuh
Tujuan
: Nyeri dada hilang dengan kriteria hasil :
Ø Klien tidak mengeluh nyeri
Ø Ekspresi wajah rileks
Ø Tidak gelisah
Ø Postur tubuh baik
Ø Nadi normal 60 kali/menit
Ø Tekanan darah normal 120/90 mmHg
Intervensi
:
Ø -Pantau karakteristik nyeri, laporan
verbal, petunjuk non verbal dan respon hemodinamik (gelisah, berkeringat, napas
cepat, tekanan darah, frekuensi jantung)
Rasional : Untuk membandingkan nyeri
yang ada, riwayat verbal dan penyelidikan lebih dalam terhadap faktor pencetus
harus ditindak agar nyeri hilang.
Ø Anjurkan klien untuk melaporkan saat
nyeri dirasakan
Rasional
: Penundaan pelaporan nyeri menghambat peredaran nyeri dan
memerlukan
peningkatan dosis.
Ø Beri lingkungan yang tenang/ataur
posisi yang nyaman
Rasional
: Menurunkan rangsangan eksternal dimana ansietas dan regangan
jantung
serta keterbatasan koping.
Ø Bantu klien untuk melakukan teknik
relaksasi
Rasional
: Membantu dalam menurunkan persepsi/respon nyeri, memberikan kontrol situasi,
meningkatkan kemampuan koping.
Ø Berikan oksigen dengan kanule atau
masker
Rasional
: Meningkatkan jumalh oksigen yang ada untuk pemakaian miokardial,
mengurangi
ketidaknyamanan.
Ø Kolaborasi pemberian obat analgesik
Rasional
: Menurunkan nyeri hebat, memberikan sedasi dan mengurangi kerja miokard.
(2)Gangguan intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplay oksigen dengan kriteria :
DS
: Keluhan gangguan frekuensi jantung.
DO
: Gangguan frekuensi jantung
Ø Perubahan tekanan darah
Ø Terjadinya disritmia
Ø Nyeri dada
Ø Perubahan warna kulit
Ø Sesak
Ø Lelah
Tujuan
: Aktivitas terpenuhi dengan kriteria hasil :
Ø Peningkatan toleransi aktivitas
Ø Frekuensi jantung normal
Ø Tekanan darah normal
Ø Nyeri berkurang
Ø Kulit hangat, merah muda
Ø Frekuensi pernapasan normal
Ø Tidak lelah
Intervensi
:
Ø Catat frekuensi jantung, irama dan
perubahan tekanan darah sebelum, selama dan sesudah aktivitas.
Rasional
: Kecenderungan menentukan respon pasien terhadap aktivitas dan dapat mengidentifikasikan
penurunan oksigen miokardial yanmg memerlukan penurunan tingkat aktivitas.
Ø Tingkatkan istirahat / batasi
aktivitas.
Rasional
: Menurunkan kerja miokardial / konsumsi oksigen menurunkan resiko komplikasi.
Ø Anjurkan klien menghindarkan
peningkatan tekanan abdomen.
Rasional
: Aktivitas yang memerlukan menahan napas dan menunduk dapat
mengakibatkan bradikardi dan juga
menurunkan curah jantung dan tachikardia dan peningkatan tekanan darah.
Ø Jelaskan pola peningkatan bertahap
dan tingkat aktivitasnya.
Rasional
: Aktivitas yang maju memberikan kontrol jantung meningkatkan
regangan
dan mencegah aktivitas yang berlebihan.
(3)Kecemasan berhubungan dengan rasa takut akibat perubahan status kesehatan dengan kriteria :
DS
: Klien bertanya tentang keadaannya.
DO
: Ketakutan
Ø Tegang
Ø Gelisah
Ø Prilaku menentang
Tujuan
: Cemas hilang dengan kriteria hasil :
Ø Tidak takut-Tidak gelisah
Ø Ekspresi
Ø wajah ceria
Ø Prilaku berkerja sama
Intervensi
:
Ø Identifikasi dan ketahui persepsi
pasien terhadap ancaman / situasi.
Rasional
: Koping terhadap nyeri dan trauma emosi sulit pasien dapat takut mati atau/cemas
akan berkelanjutan.
Ø Catat adanya kegelisahan,
menolak/menyangkal.
Rasional
: Peningkatan terhadap frekuensi hidup antara individu dan dampak penolakan
telah berarti dua.
Ø Mempertahankan rasa percaya.
Rasional
:Pasien dan orang terdekat dapat dipengaruhi oleh cemas atau ketidaktenangan
anggota tim kesehatan.
Ø Kaji tanda verbal dan normal
pernapasan.
Rasional
: Pasien mungkin tidak menimbulkan masalah secara langsung tetapi kata-kata,
tindakan dapat menunjukan rasa agitasi, marah dan gelisah. Intervensi dapat
membantu pasien meningkatkan kontrol terhadap prilakunya sendiri.
Ø Orientasikan pasien pada orang
terdekat terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang diterapkan.
Rasional
: Perkiraan dan informasi dapat menurunkan kecemasan pasien.
Ø Dorong pasien/orang terdekat untuk
mengkomunikasikan dengan seseorang berbagai pertanyaan dan masalah.
Rasional
: Berbagai informasi membentuk dukungan dan kenyamanan dan dapat menghilangkan
tegangan terhadap kekuatiran yang tidak diekspresikan.
(4)Resiko tinggi menurunnya curah jantung berhubungan dengan kerusakan jaringan miokard dengan kriteria :
(4)Resiko tinggi menurunnya curah jantung berhubungan dengan kerusakan jaringan miokard dengan kriteria :
DS
: -
DO
: Perubahan frekuensi, irama dan konduksi jantung
Ø Peningkatan tahanan vasculer
sistemik (TVS)
Ø Disritmia
Ø Perubahan tekanan darah
Ø Produksi urine menurun
Ø Dispnea
Tujuan : curah jantung baik dengan
kriteria hasil :
Ø Frekuensi/irama jantung normal
Ø TVS normal
Ø Disritmia hilang
Ø Produksi urine normal
Ø Tidak dispnea
Intervensi
:
Ø Auskultasi tekanan darah.
Rasional
: Hipotensi dapat terjadi sampai dengan disfungsi ventrikel, hipoperfusi miokardial
dan rangsangan vegal. Hipertensi juga merupakan fenomena umum kemungkinan
berhubungan dengan nyeri, cemas, pengeluaran katekolamin atau masalah vascular
sebelumnya, hipotensi artostatik mungkin berhubungan dengan komplikasi infark
miokard.
Ø Evaluasi kualitas, kesamaan nadi.
Rasional
:Penurunan curah jantung mengakibatkan menurunnya kelemahan. kekuatan nadi.
Ø Catat terjadinya S3 dan S4.
Rasional
: S3 biasanya dihubungkan dengan BJ koroner tetapi yang terlihat pada gagal
jantung dan kelebihan kerja ventrikel kiri yang disertai infark berat. S4
mungkin berhubungan dengan iskhemia
miokard kekakuan ventrikel, hipertensi pulmonal sistemik.
Ø Pantau adanya murmur.
Rasional
: Menunjukan gangguan aliran darah normal dalam jantung, katup tak baik,
kerusakan septum dan fibrasi otot kapiler/ korda mandinea, adanya gesekan dengan
infakr juga berhubungan dengan inflamasi.
Ø Auskultasi bunyi napas.
Rasional
: Krekels menunjukan kongesti paru yang mungkin terjadi karena penurunan fungsi
miokard.
Ø Pantau frekuensi jantung, irama,
disritmia.
Rasional
: Frekuensi dan irama jantung berespon terhadap obat dan aktivitas sesuai
dengan terjadinya komplikasi/disritmia (khususnya kontraksi ventrikel prematur
atau blok jantung berlanjut) yang mempengaruhi fungsi jantung.
Ø Catat respon terhadap dan peningkatan
istirahat dengan cepat.
Rasional
: Kelelahan latihan meningkatkan konsumsi/kebutuhan oksigen dan mempengaruhi
fungsi miokard.
Ø Berikan pispot disamping tempat
tidur bila tidak mampu kekamar kecil.
Rasional
: Mengupayakan penggunaan bedpan dapat melahkan dan secara psikologis penuh
stres, juga meningkatkan oksigen dan kerja jantung.
Ø Berikan makanan kecil/mudah
dikunyah.
Rasional
: Makanan dalam jumlah besar dapat meningkatkan kerja miokardium dan
menyebabkan rangsangan yang mengakibatkan bradikardia/denyut ektopik.
Cafein
adalah perangsang langsung pada jantung yang dapat meningkatkan frekuensi
jantung.
Ø Berikan oksigen.
Rasional
: Meningkatkan jumlah sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard, menurunkan
iskhemia dan disritmia lanjut.
Ø Kaji ulang EKG
Rasional
: memberikan informasi sehubungan dengan kemajuan/perbaikan infark status
fungsi ventrikel, keseimbangan elektrolit dan efek terapi obat.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Angina Pectoris adalah perasaan sakit dada yang disebabkan
karena timbulnya iskemia miocard, suplai darah dan oksigen ke miocard
berkurang. Aliran darah berkurang juga akibat penyempitan pembuluh darah
koroner atau arterikoronaria sedangkan AkutMiocard Infark adalah nekrosis
miocard akibat aliran darah ke otot jantung
terganggu.Umumnya AMI didasari oleh adanya arterosklerosis pembuluh darah
koroner.
B.
Saran
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan
kepada klien yang mengalami angina pectoris dan akut miokard infark. Dan mampu
melakukan pertolongan pertama pada pasien yang terserang angina pectoris
dan AMI.
DAFTAR PUSTAKA
sundul77.com Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya
BalasHapussundul77.com Adalah Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya, Game Slot Mesin, Agen Sbobet, Agen Ibcbet, Agen Mansion88 sundul77 Merupakan Salah Satu Bandar Bola, Bandar Casino, Poker Online Terpercaya IDNSPORT. Kelebihan Bandar Bola Terbesar www.sundul77.com Desain Website Menarik, Live Casino Online 24 Jam Non-Stop Bersama Dealer Eropa & Dealer Asia..
Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya, Game Slot Mesin, Agen Sbobet, Agen Ibcbet, Agen Mansion88
Bolagaming mempunyai tim berpengalaman dalam melayani setiap member yang bergabung di situs judi taruhan bola terbaik ini. Kami menyediakan customer service online 24 jam yang akan menemani anda dan membantu memberikan arahan kepada anda agar mudah saat melakukan pendaftaran. Anda bisa memilih jenis permainan judi taruhan online apa saja sesuai keinginan anda.
Ayo Bergabung Bersama Situs Judi Taruan Bola Terlengkap Bolagaming
situs agen bola terbaik,judi casino online,poker uang asli,poker uang asli,agen ibcbet
It's really a nice and helpful piece of 168 8099 apk scr888 casino game 4 information. I'm glad that you shared this helpful info with us. Please keep us informed like this.
BalasHapusI am really very agree with your download tm.scr888.com.my qualities it is very helpful for look like home. Thanks so much for info and keep it up.
BalasHapusCan you please provide mega888 apk download 2019 more information on this subject BTW your blog is great. Cheers.
BalasHapusHi there, I just wanted to say ultra test xr price thanks for this informative post, can you please allow me to post it on my blog?
BalasHapusscr888 apk Thanks scr888 casino for scr888 kiosk the information scr888 agent and links scr888 bonus you shared scr888 hack this is scr888 download so 918kiss should 918 kiss be a useful and quite informative 918kiss Malaysia!
BalasHapusThanks for joker123 jackpot sharing your download joker123 iphone thoughts with joker123 jackpot us.. they are joker123 test id really interesting.. I would like joker123 apk android to swervey more from you.
BalasHapusI like your post & I will mega888 ios always be coming frequently to read more of your post. Thank you very much for your post once more.
BalasHapus